Thursday, June 26, 2008

Mimpi

Semalam aku mimpi. Di dalam mimpiku aku melihat banyak orang yang makin menderita dari hari ke hari. Aku berjalan melintasi jalan yang sempit dimana yang ada hanya aku dan duniaku. Sekilas aku melihat masa kecilku yang sangat bahagia di saat ayah dan bunda memelukku erat dan tak melepaskan jemari tanganku. Mereka seolah berkata “Jangan pergi ke dunia laknat itu anakku”. Aku hanya tersenyum karena aku nggak tahu apa yang dimaksudkan oleh mereka.

Sepuluh tahun menjelang perkataan itu, Aku makin sadar bahwa dunia ini tidak hanya satu. Setiap orang memiliki dunianya masing-masing. Seorang Pemulung memiliki dunia di bawah jembatan, seorang pegawai kantoran duduk di depan computer dengan pakaian yang apik, dan seorang pejahat yang selalu berkuat dengan rencana jahatnya untuk menguras harta sesamanya.Semuanya terkumpul ke dalam satu alam. Alam semesta yang sampai sekarang tak ketahuan rimbanya.

Sepuluh tahun kemudian aku makin sadar bahwa hidup ini sangat menjenuhkan. Nggak ada lagi yang bias membuatku betah. Ingin aku kabur ke dunia kekal tapi kakiku kembali diikat dengan penciptaku karena aku tak memiliki hak akses untuk menentukan urat nadiku.

Aku makin gelisah dengan detik yang kulalui. Aku makin bingung dengan dunia yang kucari hingga akhirnya aku pergi kedalam dunia itu. Mereka menyebutnya dunia kegelapan. Aku tak ingin mungkir dari diriku yang kebal ini. Aku ingin kabur….

URRRRRRGGGGHHH…….TIDAK.
Aku tersadar dari mimpiku sambil berkata aku tak akan pergi. Aku pasti bias mengalahkan diriku yang bodoh ini.

2 comments:

Anonymous said...

Kita masih punya tugas untuk diselesaikan di dunia ini dek..

Bersabarlah..

BTW, tulisan-tulisanmu bagus :-)

Keep writing..

Anonymous said...

Thanks ya kak